Kamis, 09 Desember 2010

PENGKABELAN UTP PADA JARINGAN

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan dengan menggunakan suatu protokol komunikasi sehingga antara satu komputer dengan komputer yang lain dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resources).

Sistem pemasangan jaringan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Jaringan Terpusat
Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa node (workstation) yang terhubung dengan sebuah komputer pusat atau disebut Server. Pada jaringan ini sistem kerja workstation tergantung dari komputer pusat. Dan komputer pusat tugasnya melayani permintaan akses dari workstation.
b. Jaringan Peer-to-Peer
Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa komputer yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya tanpa komputer pusat (server base). Pada masing-masing komputer workstation terdapat media penyimpanan (hard disk) yang berfungsi sebagai server individu.
Sebuah jaringan dapat dimanfaatkan untuk bagi pakai (sharing) peralatan (resources), bagi pakai software, komunikasi, pemrosesan terpusat (terdistribusi), keamanan data, dan akses internet bersama-sama.

Pengkabelan pada jaringan
Untuk dapat menghubungkan device yang satu dengan device yang lain, maka dibutuhkanlah media transmisi. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan untuk dapat menghubungkan device dan membentuk jaringan. Secara umum media tersebut berupa Kabel (wired) dan Nirkabel (wireless).
Empat jenis kabel jaringan yang umum digunakan saat ini yaitu:
a. UTP (Unshielded twisted pair)
Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan.

Gambar 1. Kabel UTP (Unshield Twisted Pair)
Ada tiga jenis koneksi pada kabel UTP yaitu :
Cross Cable
Untuk menghubungkan secara langsung 2 komputer (Peer To Peer). Konvigurasi pin:

Straight
Digunakan untuk menghubungkan antara 2 level yang berbeda dalam satu jaringan. Contohnya dari level hub/switch (level atas) ke computer client (level dibawahnya).
Konvigurasi Pin:

Rollover
Digunakan untuk management peralatan jaringan memakai komputer.

b. Coaxial Cable
Kabel koaksial mirip dengan kabel televisi, dulu banyak digunakan, tapi sekarang jarang sekali digunakan. Kabel coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi.

c. Kabel serat optk (Fiber Optic)
Kabel termahal, tapi mendukung kecepatan transfer terbagus. Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat optik.

d. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi.
Untuk membuat kabel, dibutuhkan konektor yang akan menghubungkan antar piranti. Konektor tersebut bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Biasanya yang sering digunakan yaitu konektor RJ-45.


Untuk memasang konektor ke kabel UTP digunakan tang khusus yaitu “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya.

Sedangkan, alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel adalah LAN Tester. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.


Langkah langkah membuat kabel straight:
Susunan warna kabel straight

Konektor 1 Konektor 2
1.Orange putih 1. Orange putih
2. Orange 2. Orange
3. Hijau Putih 3. Hijau putih
4. Biru 4. Biru
5. Biru Putih 5. Biru putih
6. Hijau 6. Hijau
7. Coklat putih 7. Coklat putih
8. Coklat 8. Coklat.

Cara menyambung:
1. Siapkan semua peralatan terutama kabel UTP, konektor RJ-45, Crimping Tool. Seperti : kabel UTP, Konektor RJ-45, Crimping tool dan cable tester.




2. Potonglah ujung kabel UTP sehingga rata, lalu kupas bagian luar kabel / jaket
pelindung kabel kira-kira sepanjang 2 cm dengan menggunakan pengupas kabel
yang biasanya ada pada crimping tool (bagian yang seperti 2 buah silet saling
berhadapan yang dapat untuk mengupas).





3. Pisahkan dan kelompokkan empat pasang anak kabel yang ada.



4. Uraikan secara berurutan pasangan-pasangan kabel tersebbut.




5. Pisahkan dan kelompokkan empat pasang anak kabel yang ada. Susun kabel sesuai
dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun dengan susunan standar
untuk Stright atau T568A. Tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas sementara
tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas. Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan kabel.

6. Rapikan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan
pembungkus kabel supaya susunan kabel terlihat rata.


7. Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah pemotong kabel) sampai rapi. Usahakan jarak antara pembungkus kabel sampai ujung kabel tidak lebih dari 1cm.



8. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah.




9. Setelah yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimp tool untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi di dalam crimp tool, pastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian RJ-45 dengan cara mendorong kabel ke
dalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk ke
dalam konektor RJ-45.

10. Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila kurang kuat menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak konek. Apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam
konektor RJ-45, dan apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot
11. Lakukan langkah-langkah di atas untuk ujung kabel yang satunya lagi.
12. Apabila sudah yakin memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuaat selanjutnya adalah test dengan menggunakan Cable Tester untuk memeriksa fungsionalitas dan kualitas kabel yang barusan dibuat.

Langkah langkah membuat kabel cross:
Susunan warna kabel cross:

Konektor 1 Konektor 2
1.Orange putih 1. Hijau putih
2. Orange 2. Hijau
3. Hijau Putih 3. Orange putih
4. Biru 4. Biru
5. Biru Putih 5. Biru putih
6. Hijau 6. Orange
7. Coklat putih 7. Coklat putih
8. Coklat 8. Coklat.

Cara menyambung pada dasarnya sama dengan cara menyambung kabel straight. Hanya susunan warnanya saja yang berbeda seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas.

2. Membuat jaringan sederhana dengan menghubungkan dua PC maupun hub menggunakan kabel yang telah dibuat.
a.Model Straight dengan Hub
Gambar :

Konfigurasi IP:
PC0

PC2














Test Koneksi:

Keterangan :
Jaringan terkoneksi dengan baik dengan pembuktian pada ping yang menggambarkan transfer rate koneksi tersebut. Koneksi ini berhasil karena pengkabelan straight diperuntukkan pada koneksi device yang saling berbeda (CPU-Hub-CPU).

1. Model Staright tanpa Hub
Gambar :

Keterangan:
Jaringan ini tidak dapat terkoneksi karena antar device yang sama dikoneksikan pada pengkabelan straight dimana seharusnya straight digunakan untuk koneksi antar device yang berbeda.
2. Model Straight-Cross dengan Hub
Gambar :




Konfigurasi IP:
PC0

PC2

Tes Koneksi :
PC0 PC2



Keterangan :
Pada PC0 dengan hub koneksi berjalan dengan baik karena cocok dengan pengkabelan straight, namun PC1 dengan Hub koneksi tidak dapat berjalan karena pengkabelan model Cross (koneksi device yang sama) sehingga koneksi berjalan namun terjadi RTO (Request Timed Out) karena tidak ada balasan koneksi dari PC1 untuk PC0








3. Model Cross dengan Hub
Gambar :

Keterangan :
Seperti halnya nomor 2, antar device tidak terjadi koneksi sama sekali. Hal ini karena pengkabelan yang digunakan seharusnya Straight dan bukan Cross.

4. Model Cross tanpa Hub
Gambar :

Konfigurasi IP:
PC0

PC2





Tes Koneksi :

Keterangan :
Jaringan terkoneksi dengan baik karena koneksi langsung 2 CPU tersebut menggunakan pengkabelan cross.

5. Model Cross-Cross-Cross pada CPU-Hub-Hub-CPU
Gambar :

Keterangan :
Koneksi antara CPU dengan Hub tidak dapat dilakukan, namun koneksi antar hub dapat dilakukan. Pada keseluruhannya tidak ada koneksi data, karena masing-masing CPU tidak terkoneksi dengan Hub.

6. Model Straight-Cross-Cross pada CPU-Hub-Hub-CPU
Gambar :

Keterangan :
Sama halnya seperti nomer 3, koneksi ini akan menghasilkan RTO (Request Timed Out) karena dari PC2 tidak memberikan balasan koneksi kepada PC0.

7. Model Straight-Straight-Cross pada CPU-Hub-Hub-CPU
Gambar :

Keterangan :
Sama dengan nomer 3 dan nomer 7, koneksi ini akan menghasilkan RTO (request timed out) karena tidak ada balasan koneksi dari PC2 ke PC0 karena hanya terbatas sambungan pada PC0-Hub5
8. Model Straight-Straight-Straight pada CPU-Hub-Hub-CPU
Gambar :

Keterangan:
Akibat antar hub tidak tersambung, maka koneksi menghasilkan RTO karena tidak adanya sambungan.

9. Model Cross-Straight-Cross pada CPU-Hub-Hub-CPU
Gambar :

Keterangan :
Sama sekali tidak ada koneksi, karena tidak ada yang tersambung.

10. Model Straight-Cross-Straight pada CPU-Hub-Hub-CPU
Gambar :

Konfigurasi IP:
PC0


PC2

Tes Koneksi :
PC0 PC2

Keterangan :
Koneksi berjalan dengan baik karena antar device dapat tersambung dengan baik (pengkabelan antar device cocok).




3. Cek dan analisa koneksi jaringan dengan perintah ping pada masing-masing penggunaan kabel dengan mengganti kelas IP secara bergantian pada salah satu PC pada jaringan.

Jawab:
Model : Cross-Over

Uji kelas A
PC0-PC1

PC1-PC0

Kelas B
PC0 – PC1

PC1-PC0


Kelas C
PC0-PC1




PC1-PC0


Kelas D

Kelas E


Model : Straight-Through


Uji Kelas A
PC0-PC1

PC1-PC0











Uji Kelas B
PC0-PC1


PC1-PC0







Uji Kelas C
PC0-PC1

PC1-PC0








Uji Kelas D

Uji Kelas E

Tabulasi Hasil
Model Pengkabelan Kelas IP Approximate Rounds PC0-PC1 (ms) Approximate Rounds PC1-PC0 (ms)
Min Max Average Min Max Average
Cross-Over A 3 9 5 2 3 2
B 2 10 5 3 6 4
C 4 10 6 4 6 4
D x X x x x x
E x x x x x x
Straight-Through A 5 17 8 7 23 12
B 5 8 6 5 107 33
C 5 56 25 5 67 21
D x x x x x x
E x x x x x x

Analisa :
- Kelas A merupakan kelas yang paling lamban dalam koneksi dibandingkan dengan kelas lainnya (tampak pada average koneksi data), hal ini dipengaruhi pada penggunaan host yang diterapkan tiap kelas.
- Kelas IP yang biasa digunakan oleh umum adalah kelas C, tampak bahwa range 192.0.0.0 - 223.255.255.255 biasa digunakan secara umum (terutama pada 192).
- Untuk kelas IP D dan kelas IP E tidak dapat digunakan pada uji secara biasa karena Kelas IP D biasa digunakan untuk multicast yang berarti mekanisme untuk menentukan sekelompok node dan mengirim pesan ke grup IP yang bukan node lain di LAN. Sedangkan pada kelas IP E biasa digunakan hanya pada percobaan, sifatnya terbatas, dan dianggap sebagai cadangan dimana kelas IP E tidak boleh digunakan pada jaringan IP (diperuntukkan pada broadcasting).
- Perbandingan antara model pengkabelan Cross-over dengan Straight-through membuktikan bahwa Straight-through mampu mengkoneksikan lebih cepat daripada Cross-over.




4.


























H. Kesimpulan

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan dengan menggunakan suatu protokol komunikasi sehingga antara satu komputer dengan komputer yang lain dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resources). Sistem pemasangan jaringan dibedakan menjadi dua macam, yaitu Jaringan Terpusat dan Jaringan Peer-to-Peer. Ada banyak topologi jaringan komputer, namun yang sering didengar pada umumnya berkisar pada 4 bentuk (topology) jaringan komputer, yaitu Ring Topology, Linier Bus Topology, Star Topology, dan Tree Topology.

Untuk menghubungakan device yang sama kita menggunakan kabel UTP secara cross, misalkan PC dengan PC. Sedangkan untuk menghubungkan device yang berbeda kita menggunakan kabel UTP secara straight, missal hub dengan PC. Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam pemasangan kabel ini bila menggunakan operating system yang berbeda. Missal computer ber-OS Windows Vista dan Windows 7 bisa digabungkan dengan kabel straight.

Pengecekan apakah jaringan LAN sudah ada dilihat dengan cara PING di command prompt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar